Saturday, October 2, 2021

JEPAPLOK MENJADI SALAH SATU KESENIAN ARTEFAK DI MUSEUM HISTORY OF JAVA

Kota Jogja sudah menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi untuk berlibur bersama keluarga, teman, atau bahkan pacar. Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta adalah Museum History of Java. 

Dengan meluangkan waktu berkunjung ke museum anda bisa mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Ada banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Museum History of Java. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan cerminan dari peristiwa bagaimana masyarakat jawa terbentuk.

Apa itu Jepaplok



Jepaplok


Salah satu artefak kesenian yang ada di Museum History of Java adalah Jepaplok. Jepaplok merupakan nama dari sebuah kelompok tari dengan motif kepala naga yang melibatkan sembilan penari perempuan. Kata Jepaplok berasal dari kata Njeplak (Mangap) dan Nyaplok (mencaplok). Asal mula tarian ini adalah berawal dari ketertarikan penata tari ketika menonton sebuah pertunjukan Jaranan di Tulungagung Jawa Timur. Suasana mulai menegangkan ketika menjelang bagian peperangan antara Jaranan dan Barongan.

Barongan atau biasa disebut Caplokan/Jepaplok merupakan penggambaran hewan mitologi berupa ular naga yang diilustrasikan sebagai penguasa hutan yang jahat. Tari Jepaplok ini tidak memunculkan cerita dan terdiri dari empat bagian. Kepercayaan masyarakat tentang naga dina, barong atau naga hendaknya tidak hanya dipandang sebagai binatang pembawa bencana bagi manusia, tetapi juga dipandang sebagai penolong dan pelindung bagi manusia.



Pada pertunjukannya para penari memainkan topeng yang sangat besar menyerupai kepala naga. Topeng tersebut dibuat sedemikian rupa sebagai penyimbolan tokoh kejahatan (pengganggu) dan pada topeng tersebut mulutnya dapat dibuka dan ditutup, dengan cara memegang tonjolan kayu yang berada di balik topeng. Terbuka dan tertutupnya topeng tersebut jika dimainkan menimbulkan suara “plok-plok-plok” sehingga banyak masyarakat menyebutnya dengan sebutan “Caplokan”.

Tak hanya artefak kesenian Jejaplok yang ada di Museum History of Java. Anda juga bisa melihat peninggalan bersejarah lainnya yang ada di Museum History of Java seperti, wayang, keris, senjata meriam tangan, dan masih banyak lagi. Anda juga bisa berfoto di ruangan diorama yang mana tempat tersebut merupakan tempat foto selfie dengan fasilitas 3D, sehingga membuat foto anda sangat menarik dan instragamable.


History Of Java Museum

Information & Reservation Center


W.a C.s.0857.4822.8300  

No comments:

Post a Comment

Getting to know Jodang as a Historic Collection at the History of Java Museum

  Have you ever heard the word "Jodang"? Some of the Javanese people may have heard the word. Jodang is one of the historical rel...