Saturday, October 2, 2021

MENGENAL ALAT PENCETAK KUE APEM TRADISIONAL SEBAGAI PENINGGALAN BERSEJARAH MUSEUM HISTORY OF JAVA

Mendengar kata peninggalan bersejarah mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah museum. Museum merupakan tempat dimana banyak sekali menyimpan koleksi-koleksi bersejarah dengan kondisi yang masih utuh dan terawat dengan baik. Ini merupakan salah satu daya tarik bagi pengunjung ketika mendatangi sebuah museum. Pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan baru sekaligus dapat melihat seperti apa wujud bendanya. Salah satu benda bersejarah itu adalah alat pencetak kue apem tradisional yang saat ini ada di Museum History of Java. 


Mengenal Sejarah Alat Pencetak Kue Apem Tradisional di Museum History of Java



Alat Pencetak Kue Apem

 

Tentu kita tidak asing dengan jajanan kue Apem. Kue Apem merupakan salah satu makanan tradisional dengan cita rasa yang gurih dan berbentuk bundar pipih. Sampai pada saat ini pun, kue Apem masih menjadi salah satu jajanan tradisional yang banyak diminati masyarakat. Kue Apem ini bermula ketika Ki Ageng Gribig, keturunan Prabu Brawijaya membawa kue Apem saat kembali dari tanah suci sebagai bentuk oleh-oleh. Karena jumlahnya sedikit, kue Apem ini dibuat oleh isterinya dan dibagikan kepada penduduk setempat. 

Kue Apem ini berasal dari bahasa Arab yaitu afuum, yang berarti pemberian maaf atau pengayoman dengan tujuan agar masyarakat terdorong untuk memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Kue ini sangat lekat dengan orang jawa karena pada jaman dahulu, kue ini tidak hanya dipandang sebagai makanan saja, tetapi juga sebagai bentuk doa untuk memperoleh pengampunan. 



 
Alat pencetak kue Apem ini merupakan salah satu alat yang digunakan oleh keluarga Keraton di Jawa. Biasanya untuk upacara menyambut bulan puasa dan Maulid Nabi. Hampir semua upacara ritual tradisional mengguankan kue Apem ini sebagai sesaji. Misalnya pada saat upacara masa kehamilan, upacara tradisional sunatan, upacara pernikahan, dll. Selain itu, juga digunakan pada saat upacara ngapem di lingkungan Keraton.

Masih banyak lagi informasi yang didapatkan jika anda berkunjung ke Museum History of Java yang terletak di Jalan Parangtritis Km 5,5 Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Dengan berbagai macam koleksi peninggalan bersejarah yang lengkap, disini anda juga bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang bagiamana terbentuknya Pulau Jawa. 











  

  

History Of Java Museum

Information & Reservation Center

 

W.a C.s.0857.4822.8300 

No comments:

Post a Comment

Getting to know Jodang as a Historic Collection at the History of Java Museum

  Have you ever heard the word "Jodang"? Some of the Javanese people may have heard the word. Jodang is one of the historical rel...